Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak
Pada dasarnya, pemakaian gadget dapat memberikan dampak positif pada anak, seperti meningkatkan kreativitas serta melatih kemampuan berkomunikasi, selama tidak digunakan secara berlebihan. Namun, jika penggunaan gadget pada anak tidak diawasi oleh orang tua, hal tersebut justru berisiko mengganggu proses tumbuh kembang si Kecil. Mari pahami lebih lanjut mengenai pengaruh gadget terhadap perkembangan anak dalam artikel berikut ini.
Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak
Penggunaan gadget pada anak usia dini merupakan aktivitas yang perlu diawasi secara seksama oleh orang tua. Kehadiran gadget sebetulnya bisa memberikan berbagai manfaat bagi perkembangan anak, asalkan tidak digunakan secara berlebihan dan tetap di bawah pantauan orang tua. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan gadget pada anak, yaitu:
Merangsang keterampilan motorik anak.
Melatih cara berpikir.
Meningkatkan kreativitas dan imajinasi.
Melatih kemampuan berkomunikasi.
Kendati demikian, masih banyak pro dan kontra terkait penggunaan gadget untuk anak di kalangan orang tua. Pasalnya, jika anak menggunakan gadget secara berlebihan, hal tersebut berisiko menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap proses tumbuh kembang anak. Adapun sejumlah dampak negatif penggunaan gadget terhadap perkembangan anak, di antaranya:
1. Mengalami Keterlambatan Bicara
Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak yang pertama adalah dapat membuat anak mengalami keterlambatan bicara. Pasalnya, semakin banyak waktu yang dihabiskan anak untuk bermain gadget, semakin jarang aktivitas sosial yang mereka lakukan guna menstimulasi kemampuan berkomunikasi. Akibatnya, perkembangan kemampuan berbicara dan berbahasa anak akan terhambat.
Jumlah perbendaharaan kata (vocabulary) pada anak yang menggunakan gadget secara berlebih juga terhitung lebih sedikit dibandingkan dengan anak yang dibatasi durasi penggunaan gadget.
Minimnya perbendaharaan kata dan bersosialisasi juga dapat berpengaruh pada kemampuan anak dalam mengekspresikan kebutuhan dan keinginannya secara verbal, sehingga anak cenderung untuk mengekspresikan rasa frustasinya dengan gerakan tubuh, misalnya dengan tantrum.
2. Memicu Gangguan Mental
Dampak penggunaan gadget pada anak usia dini selanjutnya adalah berisiko untuk memicu terjadinya masalah pada kesehatan mental. Jika digunakan berlebihan, gadget dapat membuat anak cenderung pemalu, cemas, atau takut untuk bersosialisasi dengan orang lain secara langsung. Bahkan, aktivitas ini juga berisiko menyebabkan depresi pada anak.
Selain itu, penggunaan gadget terlalu sering juga bisa meningkatkan risiko terjadinya ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder. Hal tersebut dapat menyebabkan anak cenderung kesulitan untuk memusatkan fokus dan berkonsentrasi. Penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat menyebabkan adiksi apabila tidak diawasi dan dibatasi dengan baik.
3. Mengganggu Ikatan antara Orang Tua dan Anak
Ketika anak sudah kecanduan bermain gadget, otomatis waktu mereka untuk berkumpul bersama orang tua menjadi berkurang. Hal inilah yang dapat mengganggu hubungan antara orang tua dan anak. Akibatnya, anak akan cenderung tertutup dan enggan bercerita dengan orang tua.
4. Meningkatkan Risiko Obesitas pada Anak
Penggunaan gadget secara berlebihan juga bisa memengaruhi kondisi fisik anak secara keseluruhan. Sebab, saat menggunakan gadget, anak cenderung jarang bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada anak.
Selain itu, penggunaan gadget secara berlebihan pada anak juga bisa menyebabkan nyeri punggung, gangguan tidur seperti insomnia, gangguan mood, dan gangguan kesehatan mata, seperti mata lelah hingga rabun jauh (miopi).
Tips Memanfaatkan Gadget untuk Perkembangan Anak
Peran orang tua dalam penggunaan gadget untuk anak usia dini sangat dibutuhkan guna memperoleh manfaatnya secara optimal. Dalam hal ini, terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan orang tua dalam menggunakan gadget untuk anak, di antaranya sebagai berikut:
Membatasi durasi penggunaan gadget pada anak sesuai dengan usianya. Pastikan durasi screen time tidak melebih anjuran dan dapat dibagi menjadi 2–3 sesi per harinya. Rekomendasi penggunaan gadget sesuai dengan American Academy of Pediatrics (AAP) adalah sebagai berikut:
Usia <18 bulan: Tidak disarankan, kecuali untuk video call.
Usia 18-24 bulan: Media berkualitas tinggi dan didampingi oleh orang tua. Hindari penggunaan alat elektronik, seperti TV, komputer, atau bermain game di handphone.
Usia 2–5 tahun: Maksimal 1 jam.
Usia >5 tahun: Maksimal 2 jam untuk yang bersifat rekreasional.
Menemani dan mengawasi anak saat sedang menggunakan gadget. Orang tua dapat bertanya kepada anak Anda mengenai program, permainan, atau aplikasi apa yang ia mainkan sepanjang hari. Setelah menonton suatu program atau media, orang tua dapat berdiskusi dengan anak.
Orang tua perlu memperhatikan rating konten atau acara yang ditonton si kecil. Selain itu, orang tua juga dapat berdiskusi dengan anak mengenai jenis konten yang bisa ditonton. Hindari program atau media dengan tempo terlalu cepat yang sulit dipahami oleh anak kecil. Pastikan tayangan bersifat interaktif, edukatif, dan tidak mengandung kekerasan.
Mematikan gadget ketika anak sedang makan.
Pada intinya, dalam mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak, orang tua perlu ikut terlibat secara langsung, termasuk membatasi dan mengawasi penggunaan gadget untuk si kecil. ) dari Siloam Hospitals.
Tidak ada komentar