Header Ads

ad728
  • BERITA TERKINI

    Tahun Baru: Momentum Refleksi, Bukan Sekadar Selebrasi



    Opini : H.Dadan Mardiana,ST,MPd (Ketua DPD LDII Kabupaten Tangerang)

    Menjelang pergantian tahun, suasana euforia terasa di mana-mana. Mulai dari pesta kembang api, tiup terompet, hingga berbagai perayaan lain yang dilakukan semalam suntuk. Tradisi ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan dianggap sebagai bentuk kebahagiaan menyambut tahun baru. Namun, di balik perayaan tersebut, ada pertanyaan penting yang perlu kita renungkan: apakah selebrasi ini benar-benar membawa manfaat atau justru menjadi ajang pemborosan dan kemaksiatan?

    Sebagian masyarakat memandang malam tahun baru sebagai waktu untuk bersenang-senang, tanpa memikirkan nilai-nilai spiritual atau sosial yang seharusnya menyertainya. Perayaan yang berlebihan sering kali berujung pada tindakan yang tidak bermanfaat, seperti pesta minuman keras, pergaulan bebas, bahkan kekerasan. Lebih memprihatinkan lagi, banyak generasi muda yang justru menjadikan momen ini sebagai pintu masuk menuju gaya hidup hedonis.

    Tantangan di Era Modern

    Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara kita menjalani hidup. Informasi, hiburan, dan komunikasi kini ada di ujung jari kita. Namun, teknologi juga membuka pintu bagi berbagai ancaman moral. Judi online, pornografi, narkoba, hingga propaganda LGBT semakin mudah diakses, bahkan oleh anak-anak.

    Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat, terutama para orang tua dan pendidik. Bagaimana kita bisa membimbing generasi muda agar tetap berada di jalan yang benar di tengah derasnya arus informasi dan hiburan yang tidak sehat?

    Membangun Kesadaran Publik

    Opini publik harus diarahkan pada pentingnya merayakan tahun baru dengan cara yang bermakna. Pergantian tahun seharusnya menjadi momen refleksi, bukan sekadar selebrasi. Apa yang telah kita capai di tahun lalu? Apa yang perlu kita perbaiki di tahun mendatang?

    Kegiatan positif seperti pengajian, zikir bersama, atau bakti sosial bisa menjadi alternatif perayaan yang lebih bermakna. Selain itu, pemerintah dan lembaga masyarakat harus lebih aktif mengkampanyekan gaya hidup sehat dan bertanggung jawab. Media sosial, yang sering menjadi sumber pengaruh negatif, juga bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan.

    Mengembalikan Nilai-Nilai Moral

    Sudah saatnya kita sebagai masyarakat kembali menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda harus diberikan pemahaman bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari selebrasi berlebihan, tetapi dari kedekatan dengan Tuhan dan kontribusi positif kepada sesama.

    Peringatan Rasulullah SAW tentang zaman yang semakin buruk harus menjadi peringatan bagi kita semua. Jangan sampai kemajuan teknologi justru menjauhkan kita dari nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

    Harapan di Tahun Baru

    Tahun baru adalah waktu yang tepat untuk memulai perubahan. Mari kita manfaatkan momen ini untuk memperbaiki diri, keluarga, dan masyarakat. Jadikan malam tahun baru sebagai waktu untuk berdoa, merenung, dan mempererat tali silaturahmi.

    Semoga tahun 2025 menjadi tahun yang lebih baik bagi kita semua. Tahun di mana kita tidak hanya maju dalam teknologi, tetapi juga dalam nilai-nilai moral dan spiritual. Sebab, hanya dengan itulah kita bisa menciptakan masyarakat yang benar-benar sejahtera dan bermartabat.

    2 komentar:

    1. Alhamdulillah manfaat barokah

      BalasHapus
    2. Prakata yang bijak, slalu di nanti bgi umat, sesuatu yg amat bijak para pemuka agama yg mmbwa penyampaian keislaman kearah yg lebih positif,

      BalasHapus